Data Kementerian Kesehatan menyebut 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan sementara 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi makanan yang rendah. Padahal, sarapan merupakan bagian penting pola hidup sehat tetapi banyak orang, termasuk pekerja dan anak-anak, masih sering melewatkan sarapan.
Sarapan yang sehat harus mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum, protein dari telur, ayam, tahu, tempe, lemak sehat macam alpukat dan kacang-kacangan, serta serat, vitamin, dan mineral dari sayur dan buah.
Kesibukan sering menjadi alasan orang melewatkan sarapan. Oleh karena itu, pilih menu yang mudah dibuat tetapi tetap kaya gizi. Nasi goreng ayam misalnya, tidak hanya mengandung karbohidrat dan protein tetapi juga serat dari wortel dan tomat.
Sarapan dengan kandungan gula tinggi seperti donat atau sereal manis dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat tetapi cepat turun dan membuat tubuh mudah lemas. Begitu pula makanan yang terlalu berminyak dapat memperlambat pencernaan dan mengganggu aktivitas pagi.
Porsi sarapan harus cukup untuk memberikan energi hingga waktu makan siang tetapi tidak berlebihan agar tidak membuat mengantuk atau merasa terlalu kenyang. Selain memperhatikan pola makan, menjaga kesehatan juga bisa dilakukan dengan aktivitas fisik ringan seperti jalan pagi.
Sumber: Tempo.co