Anemia merupakan kondisi kurangnya sel darah merah dalam tubuh sehingga menyebabkan kondisi lelah, letih, lesu dan berdampak pada produktivitas penderita. Orang yang mengidap anemia akan terlihat pucat dan sering mengantuk serta pusing. Gejala anemia seringkali tidak disadari, tetapi akan makin terasa seiring parahnya kondisi anemia.
Penyebab utama anemia adalah kekurangan gizi berupa zat besi. Asupan gizi yang tidak optimal (khususnya sumber zat besi), kebiasaan minum teh serta kopi saat makan, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat menjadi penyebab anemia. Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin.
Pendarahan hebat, baik dalam waktu yang lama atau seketika, juga menjadi faktor kehilangan banyak darah. Kondisi ini terjadi saat menstruasi, wasir, peradangan lambung, atau kecelakaan.
Apabila kondisi ini berlangsung terus menerus tanpa pengobatan, anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius, di antaranya:
- Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan
- Rentan terkena infeksi
- Gangguan pada paru-paru
- Komplikasi kehamilan
- Gangguan proses tumbuh kembang pada anak-anak atau bayi
Penanganan anemia dapat dilakukan dengan mencegah dan mengobati sebelum terlambat. Beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah anemia adalah berikut.
- Mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, roti, dan buah-buahan
- Mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin
- Menghindari konsumsi teh dan kopi saat mengonsumsi tablet tambah darah
- Berolahraga atau beraktivitas secara rutin
- Mengonsumsi makanan kaya vitamin
Kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila merasakan gejala anemia. Dokter akan mengukur kadar hemoglobin melalui tes laboratorium. Standar hemoglobin normal pada pria adalah 13, wanita 12, dan wanita hamil 11. Jika kadar hemoglobin masih berada di antara 9-10, pengobatan yang dilakukan adalah penambahan suplemen.