Dalam rangka memperingati Idul Adha, Masjid Gedhe Kagungan Dalem atau yang lebih dikenal dengan Masjid Gedhe Kauman diadakan di Grebeg Besar Kraton Yogyakarta. Penghageng II KHP Widyakultur KRT Rintaiswara mengatakan, maksud dari upacara Grebeg yang dilaksanakan di kraton Yogyakarta adalah agar kraton akan menyelenggarakan upacara adat istiadat dalam rangka merayakan hari raya terpenting agama Islam yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Arti Garebeg Besar secara singkat adalah wujud rasa syukur mangayubagya Idul Adha yang diwujudkan dengan mempersembahkan pangan kepada masyarakat melalui ubarampe gunungan berupa hasil pertanian dari tanah Mataram.
Baca juga : Abhinaya Karya 2024: Sabda Raya, Pameran Mengenai Bunyi dan Suara dalam Kehidupan Manusia
Carik Kawedanan Widya Budaya, KRT Widyacandra Ismayaningrat menjelaskan, gunungan pada kesempatan tersebut tidak diperebutkan oleh masyarakat. Candra menjelaskan, awalnya ide berbagi gunung adalah meminta masyarakat untuk Nyandhong, atau dalam bahasa Indonesia artinya menunggu untuk menerimanya.
Cara memakai dan memberikan ubarampe pareden gunungan adalah dengan memakainya sebagai penghormatan karena ubarampe merupakan sedekah atau paring dalem raja. Ini adalah bentuk rasa hormat dan sopan santun, karena pembawa pesan batiniah melatih kemampuan untuk berbagi.