Yogyakarta, 24 Juli 2024 – Kini, masyarakat perkotaan di Indonesia semakin menghargai pentingnya menjalani gaya hidup sehat dan mendapatkan pengalaman unik dalam keseharian mereka. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan berkunjung ke kedai kopi yang menawarkan suasana dan pengalaman yang berbeda dari biasanya.
Toko Kopi Tuku (TUKU), sebuah jenama kopi lokal yang berpusat di Jakarta, menjadi contoh unik bagaimana sebuah usaha kopi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan akan pengalaman minum kopi yang memadukan kecepatan pelayanan dengan kehangatan suasana bertetangga.
Terinspirasi oleh budaya kopi yang hidup di Melbourne, Australia, Founder & CEO Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo, memulai perjalanannya di dunia kopi dengan mempelajari seni meracik kopi di kota yang kala itu menjadi kiblat kedai kopi dunia. Melbourne, dengan deretan coffee shop yang inovatif dan fokus pada kualitas, memberikan pengalaman berharga bagi Tyo untuk kemudian ia tuangkan dalam sentuhan milik TUKU.
Namun, Yogyakarta, dengan kehangatan dan keramahannya yang khas, juga mencuri hati pria yang akrab dipanggil Tyo ini. Ia melihat bagaimana budaya ngopi angkringan di pinggir jalan kota Yogyakarta begitu erat dengan nilai kebersamaan dan tradisi, sesuatu yang ingin ia hadirkan dalam setiap sajian TUKU.
“Yogyakarta selalu punya tempat spesial di hati. Rasa ketetanggaan yang hangat dan bersahabat selalu menjadi inspirasi bagiku dalam mengembangkan TUKU,” ujar Tyo saat ditemui pada Media Gathering di Warung Kopi Raharja. Kerinduan TUKU untuk menawarkan pengalaman menikmati kopi yang hangat dan kecepatan servis ala Melbourne dan Yogyakarta, akhirnya terwujud dengan bertamunya TUKU ke Kota Gudeg tersebut.
Berkolaborasi dengan beberapa bisnis lokal setempat, TUKU menyapa Tetangga (panggilan untuk pelanggan dan penikmat kopi TUKU) Yogyakarta yang menantikan berbagai menu kopi dan kudapan khas yang sebelumnya hanya bisa dinikmati saat TUKU hadir dalam event-event lokal seperti Yogyakarta X Beauty, LOL Yk dan Prambanan Jazz Festival.
Dari tanggal 19 hingga 25 Juli 2024, Tuku bertamu di beberapa lokasi spesial, seperti Klinik Kopi (19-20 Juli), Bloomery Taman Siswa (19-27 Juli), Bloomery Jalan Kaliurang (22-27 Juli), Minarwati (23 Juli) dan ditutup aktivasi dengan Warung Kopi Raharja (24 Juli) di Amri Museum and Art Gallery.
Yogyakarta, dengan pesonanya yang tak lekang oleh waktu, terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk Tuku. Pada 2022 sekitar 3.000 kedai kopi hadir di kota ini dan mencatatkan Yogya sebagai kota dengan kedai kopi terpadat di Indonesia. Di tengah geliat ekonomi kreatif Yogyakarta, khususnya di sektor pariwisata dan kuliner, TUKU berharap dapat turut mewarnai skena kopi yang semakin semarak. Seperti kata pepatah, “Di mana ada kopi, di situ ada cerita.” TUKU siap menjadi bagian dari cerita indah di Yogyakarta.
Berawal dari Tahun 2015, Toko Kopi Tuku merupakan sebuah toko kecil di Jl. Cipete Raya di Jakarta Selatan, dengan fokus utama menemukan rasa kopi yang cocok di kalangan tetangga sekitar. Memiliki misi untuk dapat berkontribusi dalam meningkatkan apresiasi terhadap kopi lokal serta meningkatkan konsumsi kopi bagi Indonesia yang baik bagi hulu dan hilir, Toko Kopi Tuku kini sudah bertetangga di 51 tempat di Jabodetabek, Surabaya, dan Malang.