ARTJOG menghadirkan program ARTJOG Kids sejak 2022 untuk mewujudkan misi inklusivitas, dengan membuka kesempatan bagi anak dan remaja berusia 6-15 tahun untuk mengikutsertakan karyanya dalam proses seleksi. Pada tahun ini, ARTJOG Kids menampilkan 71 judul karya dari 36 peserta yang lolos kurasi.
Bambang ‘Toko’, Kurator ARTJOG mengatakan, “ARTJOG Kids bertujuan untuk memfasilitasi karya anak serta aktivitas mereka di ARTJOG. Jika selama ini festival seni dan biennale hanya memposisikan anak-anak sebagai penonton, ARTJOG Kids beraspirasi untuk menempatkan karya-karya seni anak setara dengan ‘seniman profesional’.”
Puncak kemeriahan ARTJOG Kids pada Senin, 15 Juli 2024 berlangsung dengan pemberian ARTJOG Kids Award bagi 3 seniman anak dari 3 kategori, antara lain: 6-8 tahun, 9-11 tahun, dan 12-15 tahun. Penghargaan ini sebagai wujud apresiasi ARTJOG, bukan saja untuk penerima award tapi untuk seluruh seniman anak yang turut menampilkan karya mereka dalam ARTJOG Kids.
Pada ARTJOG Kids Award juga menghadirkan Najelaa Shihab selaku Pendidik dan Pendiri dari Sekolah Cikal dan Sekolah Murid Merdeka sebagai mitra kolaborasi dalam program ARTJOG Kids tahun ini, bersama Heri Pemad (CEO ARTJOG), dan Bambang ‘Toko’ Witjaksono (Kurator ARTJOG) yang berdiskusi tentang menghadapi tantangan anak di masa depan, salah satunya dengan menguatkan pendidikan seni yang terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi.
Najelaa Shihab memaparkan, “Di masa depan yang penuh tantangan yang terus berubah nanti, anak-anak akan dihadapkan pada kompleksitas dalam berbagai berbagai aspek kehidupan. Maka penting sekali bagi guru dan orangtua membekali mereka dengan kompetensi masa depån, yang dapat ditumbuhkan salah satunya melalui seni dengan pendekatan yang kontekstual sesuai perkembangan zaman.”
Salah satu pendekatan yang dimaksud adalah bagaimana integrasi antara seni dan teknologi yang masih perlu dibangun lebih jauh, lebih luas, dan lebih banyak. Najelaa Shihab juga menyampaikan bahwa seni dan teknologi juga memberikan fondasi yang kuat dalam menanggapi perubahan global. Seni tidak hanya sebagai bentuk ekspresi kreatif, tetapi juga sebagai cara untuk memahami dan merespon dunia di sekitar kita dengan lebih dalam. Teknologi, di sisi lain, memberikan alat untuk mengatasi tantangan-tantangan teknis dan menciptakan solusi.
Heri Pemad selaku CEO ARTJOG juga menyatakan, “Integrasi antara seni dan teknologi sebenarnya bukanlah hal baru, tapi masih kurang sekali atensi, dan langkah-langkah konkrit antara keduanya dalam menciptakan suatu kebaruan, yang berdampak bagi dania sekitar.” Lebih lanjut, Bambang ‘Toko’ yang telah mengkurasi seluruh karya şenimin anak, menyampaikan bahwa penerapan aspek teknologi dalam seni setidaknya terdapat pada 7 karya seni yang dipamerkan di ARTJOG, dan sudah mengintegrasikan teknologi dan seni dalam proses kreasinya.
Diskusi ini mengajak kita semua, para pendidik di ruang kelas maupun ruang keluarga berama publik luas untuk berkolaborasi tidak hanya sebagai individu tetapi sebagai komunitas global untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendorong kreativitas, inovasi, dan kesetaraan. Bersama-sama, kita bisa membentuk ramalan masa depan yang lebih baik, mewujudkan ekosistem yang kondusif bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dengan potensi terbaik mereka, memimpin perubahan positif, dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk semua.
Program ARTJOG Kids masih dapat dinikmati sampai tanggal 1 September 2024. berlokasi di Jogja National Museum, Jl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No.1, Wirobrajan, Daerah istimewa Yogyakarta