Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, serta mendukung penyaluran likuiditas lembaga keuangan perbankan maupun nonbank dalam menuju UMKM berdaya saing dan naik kelas, Bank Indonesia DIY menginisiasi kegiatan Business Matching Pembiayaan 2023
Business Matching Pembiayaan 2023 merupakan salah satu program kerja Bank Indonesia dengan tujuan untuk memperkuat kebijakan dan surveilans makroprudensial, mendorong intermediasi, mendukung ketahanan sistem keuangan, serta memperkuat inklusi ekonomi dan keuangan dalam rangka turut menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Kegiatan Business Matching Pembiayaan 2023 dilaksanakan pada Hari Senin (4/9) di Ballroom Hotel Marriott Yogyakarta yang dihadiri oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Ibu Destry Damayanti, Kepala Perwakilan BI DIY Bapak Ibrahim, Sekretaris Daerah DIY Bapak Benny Suharsono, Kepala OJK DIY Bapak Parjiman, Direktur Utama PT. BPD DIY Bapak Santoso Rohmad, 144 UMKM binaan BI dan stakeholders, serta 9 lembaga keuangan bank dan nonbank yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BSI, BCA, BPD DIY, LPEI dan PT. Pegadaian dengan jumlah peserta sebanyak 200 orang.
Kegiatan tersebut terdiri atas 2 sesi, dimana pada sesi 1 merupakan sesi talkshow yang membahas mengenai capaian dan proyeksi pembiayaan UMKM serta kondisi dan industri kreatif DIY dalam menghadapi tantangan permodalan dengan menghadirkan narasumber dari OJK DIY, BPD DIY, LPEI serta Alibaba.com selaku aggregator, dengan penanggap dari Bank Mandiri dan PT. Indo Risakti. Kemudian, Pada sesi 2 dilaksanakan one-on-one meeting business matching antara UMKM binaan dan mitra KPw BI DIY dengan lembaga keuangan.
UMKM memiliki peran strategis sebagai sumber pertumbuhan perekonomian Indonesia. Namun masih memiliki beberapa tantangan, diantaranya belum optimalnya produksi, manajemen, akses pembiayaan, kesiapan digital, maupun akses pemasaran. Pembiayaan melalui perbankan atau lembaga keuangan merupakan salah satu hal terpenting agar dapat naik kelas.
Hal ini senada dengan leaders talk yang disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Ibu Destry Damayanti, “Dalam mendukung upaya pengembangan UMKM, Bank Indonesia merumuskan kebijakan pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan. Penguatan korporatisasi diharapkan mendorong terciptanya ekosistem usaha secara terintegrasi yang mendukung perbaikan produktivitas didukung dengan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperbaiki kapabilitas UMKM, baik dari sisi SDM maupun pengembangan usaha. Selanjutnya, untuk UMKM yang telah meningkatkan kapabilitas dan sustainabilitas-nya melalui kedua upaya tersebut dapat difasilitasi akses pembiayaan sehingga UMKM dapat naik kelas dan tercapai UMKM yang berdaya saing.”
Saat ini, kredit/pembiayaan perbankan tumbuh meningkat pada seluruh segmen dan jenis penggunaan kredit. Kredit perbankan pada Juli 2023 tumbuh sebesar 8,54% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 7,76% (yoy). Perkembangan ini dipengaruhi sisi penawaran kredit sejalan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.
Pertumbuhan kredit juga dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi sejalan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 7,59% (yoy) pada Juli 2023, terutama ditopang oleh segmen mikro, yang mana tidak terlepas dari efektivitas implementasi insentif kebijakan makroprudensial berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Bapak Ibrahim, menyampaikan bahwa “Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci penting untuk mempercepat pemulihan UMKM. Dalam rangka meningkatkan daya saing, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY terus konsisten memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, OJK, perbankan, dan asosiasi melalui berbagai kegiatan strategis salah satunya adalah kegiatan talkshow dan business matching hari ini.”
Sekretaris Daerah DIY Bapak Benny Suharsono menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia khususnya KPw BI DIY dalam konsistensinya untuk mendorong UMKM DIY naik kelas utamanya dari sisi akses pembiayaan, serta kesediaan Pemda DIY mendukung segala upaya sinergi dalam mendorong go digital.
Lebih lanjut pada kegiatan tersebut dilaksanakan penyerahan simbolis realisasi pembiayaan oleh lembaga keuangan bank dan nonbank kepada 9 UMKM pilihan di DIY, serta penyerahan simbolis bantuan Program Sosial Bank Indonesia kepada Desa Wisata Purwosari, Klaster Cabai PPHPM Sleman, dan Klaster Bawang Merah Nawungan sebagai bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia dalam mendukung peningkatan kapasitas ekonomi pariwisata, serta penguatan budidaya komoditas ketahanan pangan melalui pembangunan Green House dan digital farming.
Diharapkan kegiatan Business Matching Pembiayaan UMKM 2023 dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi UMKM serta Perbankan di DIY dan sekitarnya, serta dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi DIY.