Mengkonsumsi Minuman Manis Terlalu Sering: Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Mengkonsumsi Minuman Manis Terlalu Sering: Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Mengkonsumsi Minuman Manis Terlalu Sering: Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Sekarang ini, berbagai minuman kekinian menjamur di mana-mana, mulai dari kopi, susu, teh dan variasi minuman lainnya. Namun, sadarkah kamu bahwa minuman tersebut mengandung gula yang sangat tinggi?

Melansir dari Mount Alvernia Hospital, Singapura, minuman manis, seperti milk tea, brown sugar milk tea dengan bubble, dan lain-lain memiliki kadar gula yang berkisar antara 8-10 sendok teh.

Bayangkan bila kamu mengonsumsi minuman kekinian tersebut secara rutin. Kebiasaan mengonsumsi minuman manis sudah diketahui berbahaya bagi kesehatan, karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Simak ulasannya lebih lanjut di sini.

Bahaya Minuman Kemasan Manis yang Dikonsumsi Berlebihan

Pada dasarnya, minuman kemasan manis mengandung gula dan kalori yang tinggi sehingga berisiko memicu berbagai masalah kesehatan apabila dikonsumsi terlalu sering. Hal ini perlu diwaspadai, karena dapat memicu risiko obesitas dan penyakit lainnya. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Meningkatkan Risiko Obesitas

Bahaya minuman kemasan yang pertama adalah bisa meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih. Minuman kemasan manis umumnya mengandung fruktosa, yaitu jenis gula sederhana yang dicerna secara cepat dalam tubuh, sehingga sensasi kenyang yang dirasakan tidak bertahan lama.

Hal ini berpotensi membuat seseorang mengonsumsinya secara berlebihan, dan asupan kalori harian orang melebihi batas normal. Selain itu, konsumsi minuman kemasan manis berlebihan juga diduga berkaitan dengan resistensi hormon leptin, yaitu hormon yang berfungsi mengendalikan nafsu makan dengan memberi sinyal kenyang ke tubuh.

Resistensi leptin mengakibatkan penurunan kemampuan hormon leptin, sehingga membuat seseorang sering lapar dan ingin makan secara berlebihan. Hal inilah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.

2. Berisiko Menyebabkan Diabetes

Dampak kebiasaan minum minuman manis lainnya yang juga sudah jelas terbukti adalah diabetes tipe 2.

Seseorang yang mengonsumsi minuman manis secara teratur, 1-2 kaleng sehari atau lebih, memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibanding orang yang jarang mengonsumsi minuman tersebut.

Risiko bahkan lebih besar pada orang dewasa muda dan orang Asia.

Sebagai informasi, hormon insulin merupakan hormon yang bertugas mengendalikan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Ketika terjadi resistensi insulin, sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara normal. Akibatnya, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dengan mudah, sehingga menumpuk di dalam darah. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit diabetes. 

3. Berpotensi Memicu Penyakit Liver

Perlu diketahui bahwa proses metabolisme fruktosa melibatkan organ hati. Ketika jumlah fruktosa yang mencapai organ hati terlalu banyak, maka sisa fruktosa akan diolah menjadi lemak.  

Saat ada lemak berlebih yang tersimpan di dalam organ hati, maka hal ini dapat memicu kondisi bernama NAFLD (Nonalcoholic Fatty Liver Disease). Jika NAFLD tidak ditangani dengan tepat, mala dapat berkomplikasi menjadi kerusakan jaringan hati, hingga gagal hati.

4. Penyakit Ginjal

Minuman tinggi gula bisa menyebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya itu merupakan faktor risiko untuk penyakit ginjal.

5. Mengganggu Kesehatan Rongga Mulut

Kombinasi asam karbonat, asam fosfat, dan gula yang terkandung di dalam minuman bersoda disinyalir sebagai salah satu faktor penyebab kerusakan struktur gigi.

6. Memicu Artritis Gout/ Nyeri Sendi

Artritis gout adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada persendian akibat penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, salah satunya mengonsumsi minuman kemasan manis yang mengandung fruktosa secara berlebihan. Pasalnya, proses metabolisme fruktosa akan menghasilkan asam urat, sehingga kadar asam urat di dalam tubuh akan mengalami peningkatan.  

7. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Bahaya minuman kemasan manis selanjutnya adalah dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Pasalnya, fruktosa yang terkandung dalam minuman kemasan berpemanis dapat memicu peradangan dan penumpukan lemak di sel-sel otot jantung.

8. Berkaitan dengan Peningkatan Risiko Demensia

Tingginya kandungan gula di dalam minuman kemasan manis juga diduga berkaitan dengan faktor risiko demensia. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, peningkatan kadar gula darah (glukosa) bisa meningkatkan risiko terjadinya demensia.

9. Penyakit Hati Non-Alkohol

Sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menemukan, bahwa minum satu atau lebih minuman manis setiap hari selama lima sampai tujuh tahun dapat menyebabkan penyakit hati berlemak. 

BACA JUGA : Tragedi Selebgram: Meninggal Usai Sedot Lemak dan Risiko yang Harus Diketahui

Perlu diingat bahwa mengonsumsi minuman kemasan manis dapat menimbulkan reaksi atau efek samping yang berbeda pada setiap orang. Selain itu, informasi terkait bahaya minuman kemasan manis yang disebutkan di atas tidak bisa menggantikan diagnosis dari tenaga medis profesional.

Latest Article