Minyak kutus kutus semakin populer dikalangan masyarakat Indonesia. Pasalanya, jenis minyak alami ini disebut sebut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Minyak ini dibuat dari 49 tanaman obat. Daun neem, daun ashibata, tanaman purwoceng, bunga lawang, temulawak, kulit kayu, daun pule, minyak kelapa, gaharu dan lain-lain. Komposisi rempah-rempah dan herbal alami ini telah lama dikenal memiliki efek meningkatkan kesehatan.
Minyak Kutus Kutus sangat mudah digunakan, cukup oleskan pada area bermasalah pada kulit atau tubuh Anda. Minyak ini berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti gatal-gatal, mencegah kanker, alergi, dan radang sendi, mengobati gangguan thyroid dan gangguan pencernaan, serta berkhasiat untuk mengurangi lemak dan menjaga stamina.
Untuk mengetahui manfaat Minyak Kutus Kutus, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bahan herbal yang dikandungnya. Minyak Kutus Kutus mengandung bahan-bahan sebagai berikut:
- Minyak kelapa, mengandung asam lemak seperti asam laurat, asam kaprat, asam linoleat, dan asam oleat. Bahan ini memiliki efek antibakteri, antijamur, dan antivirus. Selain itu, minyak kelapa juga memiliki sifat antioksidan. Sebagai minyak oles, minyak kelapa kaya akan emolien yang melembabkan kulit dan meningkatkan elastisitas.
- Daun Ashibata, daun ini diminum sebagai obat herbal dan teh di Jepang dan korea sejak zaman dahulu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun ashibata memiliki efek antiradang, antidiabetes, antitumor, dan antioksidan.
- Gaharu, Gaharu (Aquilaria spp) mwrupakan bahan yang telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional sejak zaman dulu. Gaharu merupakan obat herbal yang diekstraksi dari pohon aquilaria dan digunakan sebagai obat dan wewangian.
- Purwoceng, purwoceng merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di Daratan Tinggi Dieng Jawa Tengah. Dalam pengobatan tradisional, purwoceng sudah lama dikenal sebagai afrodisiak (perangsang hasrat seksual) . Ekstrak purwoceng ternyata mampu meningkatkan vitalitas, dan tanaman ini terbukti meningkatkan testosteron dan lutenizing hormone (LH). Selain itu, senyawa flavonoid dan fenolik yang terdapat pada purwoceng juga memiliki sifat antioksidan dan antibakteri.
- Daun Neem, Neem memiliki manfaat antijamur, terutapa pada jamur penyabab kurap, kutu air, dan keputihan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa neem memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi yang dapat mencegah pertumbuhan kanker. Daun neem juga dipercayai dapat menjaga kesehatan hati,dan saraf serat dapat membantu menyembuhkan luka.
- Habbatussauda, habbatussauda berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan manfaat yang diklaim mampu mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, asma, kolestrol tinggi, dan kanker. Habbatussauda juga memiliki sifat diuretik, antibakteri, antiradang, antinyeri, dan analgesik yang memperkuat kekebalan tubuh serta memberikan efek positif bagi kesehatan saluran cerna dan ginjal.
- Temulawak, temulawak diketahui memiliki efek antiinflamasi, antihipertensi, antidiuretik, antijamur, antibakteri, dan antioksidan. Selain itu, temulawak juga dapat meningkatkan nafsu makan dan mengurangi gangguan kandung empedu, hati, dan gangguan pencernaan.
- Serai, dalam pengobatan tradisional, serai dapat diminum sebagai opbat herbal, dioleskan pada kulit, atau dihirup untuk aromaterapi. Minyak serai memiliki antijamur dan antiinflamasi. Sebagai aromaterapi, minyak serai terbukti menguragi kecemasan.