Memor Rilis Debut Album “The Light Guides Me Blue” Angkat Skizofrenia

Album "The Light Guides Me Blue" tandai debut Memor sebagai one man band yang mengangkat penyakit Skizofrenia.

Skizofrenia merupakan penyakit mental parah yang membuat penderitanya kesulitan membedakan antara apa yang sebenarnya terjadi di dunia dan apa yang hanya terjadi dalam imajinasinya. Penyakit mental ini menyebabkan individu kehilangan kontak dengan kenyataan. Penyintas skizofrenia menghadapi beberapa tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam album debutnya, “The Light Guides Me Blue,” Memor, one man band asal Kota Malang, menggambarkan rumitnya kehidupan penderita skizofrenia.

“Album ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis penyintas skizofrenia yang terjebak dalam delusinya. Gadis itu merasa dunia delusinya jauh lebih indah dibandingkan kehidupannya di dunia nyata,” ujar one man band tersebut. yang mengusung genre post-rock/ambient rock sejak tahun 2022. “Dalam khayalannya, dia bertemu dengan seorang pria yang membuatnya jatuh cinta. Lambat laun, dia tidak bisa membedakan antara yang nyata dan yang fana. Kondisi tersebut membuatnya sangat tertekan karena semakin menjauhi orang-orang di sekitarnya. Hingga pada akhirnya ia melawan semua khayalannya, termasuk meninggalkan lelaki yang sangat ia cintai dalam khayalannya dan berusaha menikmati hidup kembali di dunia nyatanya.”

Sebagian besar lagu dan aransemen di album debut pertama ini diciptakan oleh Mufid yang bekerja sendiri. Namun, Memor dan Aanslam bekerja sebagai produser di lagu “My Crush Is A Delusion.” Adinaay bekerja dengan Memor sebagai pengisi suara di lagu “Another Place in My Headroom Space” dan “We Can’t Stay the Same” selain Aanslam. AA Music Studio Malang menangani rekaman dan produksi album ini.

Memor ingin memperjelas kepada masyarakat luas melalui album ini, yang dirilis di bawah label Fist Valley Records, bahwa hanya beberapa hal yang kami anggap menarik dan dekat adalah milik kami. Terkadang, kita harus bersiap melepaskan apa yang kita hargai untuk merasakan kebahagiaan sejati.

Berbicara mengenai format one man band yang diusungnya, Mufid selaku satu-satunya anggota Memor mengatakan, “Untuk saat ini Memor masih berjalan dengan format one man band yang hanya beranggotakan saya (Mufid), namun mungkin kedepannya Memor akan menjadi band pendengar dengan format yang lengkap.”

Memor yakin album debut ini akan menjadi landasan dan inspirasi yang kokoh untuk karya-karya masa depan yang lebih menonjol dan lebih baik.

Latest Article