Candi Borobudur terkenal dengan kemegahan arsitektur candi yang begitu besar dan unik. Hal ini biasa dinikmati para wisatawan yang berkunjung di pagi hingga sore hari. Untuk menambah daya kunjung wisatawan kini PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menyajikan pertunjukan kesenian baru yang bisa dinikmati wisatawan di malam hari yang bertajuk “Shinta Obong Fire Dance” di area Prambanan Riverfront. ” Pertunjukan Shinta Obong menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati kawasan Candi Prambanan pada malam hari,” kata Hetty Herawati (Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT TWC). Pertunjukan “Shinta Obong Fire Dance” ini dipentaskan perdana pada Jumat malam 29 September 2023 kemarin. Ia mengatakan, atraksi baru ini melengkapi pertunjukan reguler yang telah hadir di Teater dan Pentas Ramayana Prambanan, yaitu Sendratari Ramayana Ballet Prambanan dan Drama Tari Roro Jonggrang.
“Pertunjukan Shinta Obong menawarkan ‘nilai pengalaman’ yang berbeda bagi wisatawan yang berkunjung dan menjadi tontonan yang menyegarkan sekaligus menyegarkan. reflektif Kehadiran Shinta Obong juga semakin menyemarakkan atraksi budaya dan seni yang menjadi salah satu magnet wisata di wilayah Yogyakarta dan Jawa. Tari Api Obong Shinta merupakan pertunjukan yang diangkat dari cuplikan episode Ramayana yang menceritakan tentang tokoh Shinta yang tekad yang kuat untuk menunjukkan kesetiaannya kepada Rama bahkan sampai menceburkan diri ke dalam api yang semakin membesar. Dengan demikian pasangan tersebut menjadi pasangan Rama dan Shinta sebagai simbol kesetiaan abadi. Pertunjukan Shinta Obong ditampilkan dengan gerak tari gaya Jawa yang mempunyai makna lebih sakral dan simbolik. Penonton disajikan dengan cerita tentang tokoh Shinta yang merasakan kesedihan dan kerinduan kepada Rama. Kebimbangan, cemas serta kecewa dirasakan Shinta, karena Rama meragukan kesuciannya. Hingga Shinta pun harus membakar diri untuk membuktikan kesetiaan serta kesuciannya kepada Rama. Proses pembakaran diri ini divisualisasikan dengan pertunjukan fire dance yang atraktif. Ekspresi tari yang memanjakan mata dihasilkan di dalam pertunjukan dengan bantuan visual serta teknik gerak yang eksplosif.
“Pertunjukan tari api ini tidak hanya menjadi daya tarik utama, namun juga merupakan keindahan estetika yang berbeda dengan atraksi seni dan budaya lainnya,” ujarnya. Pameran Shinta Obong berbeda dengan pertunjukan lainnya karena lebih menekankan interaksi dan partisipasi langsung dari pengunjung yang hadir. Dengan cara ini, diharapkan pengunjung dapat merasakan keseluruhan “pengalaman” yang dihadirkan dalam pameran. “Pengunjung diajak untuk mengikuti pertunjukan Shinta Obong, dimulai dari prosesi, prosesi pemberkatan di awal pertunjukan dan setelah pertunjukan, Anda akan menerima gelang yang diberkati oleh Penguasa. Shinta Obong juga menawarkan musik live pertunjukannya semakin semarak,” ujarnya.
Usai pertunjukan Shinta Obong , pengunjung diarahkan menuju kawasan Hadangan Harang untuk menikmati hidangan dengan cita rasa dan cita rasa khas menu lokal. Sama sekali. Dengan begitu, penampilan Shinta Obong menjadi sebuah pertunjukan yang utuh dan memberikan pengalaman yang imersif. “Pertunjukan ini kami sajikan dengan pendekatan yang berbeda dibandingkan dua pertunjukan lainnya (Ramayana dan Roro Jonggrang) pengunjungnya yang utama,” ujarnya. Hetty mengatakan pertunjukan Shinta Obong juga memperkenalkan area baru di kawasan Teater dan Pertunjukan Ramayana di Prambanan. Tepi Sungai Prambanan. “Kawasan ini tepat di tepian Sungai Opak, tepatnya di sebelah barat Candi Prambanan. Pertunjukan ini adalah pertunjukan hebat di tempat yang hebat menyuguhkan kemegahan Candi Prambanan di malam hari sebagai latar pertunjukannya,” ujarnya. Riverside merupakan lokasi baru yang menampilkan ruang hijau yang menambah estetika dan menunjang aktivitas pariwisata situs peninggalan warisan budaya yang di akui oleh UNESCO.